Kematangan
bukan hanya bicara soal kuliner, tapi juga dalam hal kekristenan. Orang yang
sudah matang rohani adalah seorang yang mampu menghasilkan buah roti yang dapat
dinikmati Allah dan juga manusia. Kalau orang yang masih hidup jatuh bangun
dalam dosa, hidup dalam pertikaian, suka bergosip, mudah kecewa, dll. Artinya
belum dewasa secara rohani, bisa jadi masih setengah matang atau mungkin masih
sangat mentah. Orang Kristen ketengah matang ini sering jadi biang keladi
perpecahan, pertengkaran, hingga meluasnya gossip dalam tubuh gereja. Seperti
daging ayam matang ini pun sering bikin orang lain “sakit” (sakit hati
tentunya!).
Punya teman Kristen yang masih
“setengah matang”? Pernah terlibat masalah atau sakit hati dengannya? Wajar
banget! Namanya juga belum matang Tapi, buka berarti kita harus menjauhi dan
mnegucilkan orang-orang demikian loh. Honestly,
they need you! Not as a judge, of course! Tapi sebagai saudara dalam
Krstus. Lihat contah yang Yesus beri; saat belum matang rohani, Petrus adalah
seorang pengecut, suka sesumbar, pemarah, dll. Tapi Yesus nggak meninggalkan
Petrus. Ia memimbing, bahkan tekun mendoakan nya. Karena kasih Yesus, Petrus
bertumbuh, matang rohani, dan menghasilkan buah-buah pertobatan bagi Allah.
Kalo Yesus mau memimbing dan menasehati Petrus, mengapa kita marah apalagi
membenci mereka? Tuhan punya proses buat saya, kamu, juga bagi mereka. Tugas
kita bukan lah menghakimi perbuatan salah mereka, tetapi memimbing dan mendokan
mereka.
Tidak ada alasan bagi manusia untuk membenci
sesamanya, akrena setiap manusia punya proses yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar