author : apple
genre : hurt, angst
cast : - Kim Hyuna
- Jason Lee
- Park Eunyoung
- Lee Hyeri
- Park Junhyung
Ku harap seseorang membawa ku pergi dari masa lalu yang membuat diriku semakin lemah setiap harinya.
Setiap detik kenangan yang telah kau berikan kepada ku bagaikan racun yang membuat ku mati secara perlahan.
Author POV’
Entah susah beberapa kali wanita itu menabrak seseorang yang berada
didepan nya. Hanya ada wajah datar yang terpampang, wajah tanpa emosi
yang membuat semua orang yang melihatnya merasa iba.
Wanita berwajah tanpa emosi terus berjalan hingga ia telah sampai
didepan sebuah apertement yang tidak terlalu besar atau lebih tepatnya
apertement yang sederhana. Saat wanita itu hendak membuka pintu
apertement ada seorang wanita lain yang memanggilnya dengan bersuara
nyaring, “Ya! Kim Hyuna! Tunggu aku!” wanita yang bernama Hyuna itu pun
sontak terkejut karena teriakan wanita itu. “Dari mana saja kau? Apa kau
tahu, aku mencari mu seharian ini, bahkan aku ke tempat mu bekerja
tetapi kau tidak ada.” “Oh.” “Apa? Bahkan kau hanya berkata ‘OH’ tak
bisa kah-“ “Ayo masuk, bicara di dalam saja. Disini sangat dingin.”
Hyuna lalu mempersilahkan wanita itu masuk ke dalam apertement nya.
“Ada apa, Eunyoung?” tanya Hyuna langsung ke pokok pembahasan “Ah,
tak bisa kah kau membuatkan ku teh atau segelas cokelat hangat? Kau ini
sangat dingin, apa kau ingin melihat teman ini mati kedinginan huh?
Kkkkk~ hanya bercanda. Ehem.. jadi kemaren saat aku pergi ke Gangnam
bersama ibu ku, aku melihat sesorang yang sangat mirip dengan..
Junhyung-” “Benarkah? Lalu?” “Lalu- Ah lupakan saja. Hyun~ Ku harap kau
dapat melupakan masa lalu dan memulai lembaran yang baru. Ini sudah 5
tahun sejak kejadian itu. Tak bisa kah kau melupakan nya? Ini bukan
salahmu Hyun~ Berhentilah merasa bersalah. Aku tak ingin melihat mu
seperti ini terus.” Wanita bernama Eunyoung itu menatap iba sambil
memegang tangan Hyuna dengan lembut, berharap sahabat nya ini mengerti.
“Hanya itu? Apa kau sudah selesai? Jika sudah, kau boleh pulang.”
“Hyun-“ “Aku sangat lelah. Maaf.” Hyuna pun membukakan pintu agar
Eunyoung dapat pulang. “Hmm baiklah. Aku pulang, maaf jika aku
mengganggu mu. Okay besok aku akan datang lagi ke apertement mu dan kita
akan jalan-jalan ke Garden of the Morning Calm Lighting Festival.
Sampai jumpa! Kkk~” dan Hyuna hanya merespon dengan sedikit senyuman
dibibirnya, Eunyoung pun berbalik dengan sedih, karena ini sudah
kesekian ratus kalinya usahanya gagal membuat sahabatnya itu kembali
ceria seperti dahulu, 5 tahun yang lalu.
Hyuna menutup pintu apertement nya dan menuju ke tempat tidur. Ditempat tidur ia kembali mengingat masa lalu dan mulai menangis.
Flashback
“Whoa~ kau cantik sekali hari ini Hyuna! Kkk~ Karena hari ini kau
sangat cantik, aku beri kan kau sebuah permintaan. Dan akan ku kabulkan
apa pun itu!”
“Benar kah?”
“Hm.. Sebutkan dan akan ku kabulkan.”
“Aku ingin.. aku ingin kau selalu bersama ku, disini, disamping
ku selalu. Jangan pergi kemana pun, jangan pergi ke tempat yang aku tak
bisa melihat mu atau menjangkau mu.”
“Hanya itu? Itu sangat mudah bodoh, bahkan sebelum kau meminta
nya aku akan melakukan nya.” Pria itu pun lalu memeluk gadis nya itu.
“Aku akan selalu ada bersama mu, disini, disamping mu selalu.
Tidak akan pergi kemana pun, tidak akan pergi ketempat yang kau tidak
bisa melihat ku atau menjangkau ku.”
“Kau berjanji?”
“Tentu saja! Aku Park Jun Hyung berjanji akan selalu berada
disisi Kim Hyuna dan selalu menjaganya. Jika sedetik pun aku tak berada
disisi mu, silahkan hukum saja aku kkk~”
“Baiklah, aku Kim Hyuna menerima janji mu Park Jun Hyung. Jika
sedetik pun kau tak berada disisi ku aku akan menghukum mu. Kkkkk~ itu
sangat konyol bodoh.”
“Ya, kau benar. Orang bodoh ini sangat mencintai mu.”
Seketika wajah gadis bernama Kim Hyuna itu pun langsung memerah dan memukul pria bernama Park Jun Hyung itu.
“Ya! Kenapa kau memukul ku.”
Hyuna terdiam beberapa detik menatap pria itu, dan kemudian
berlari sambil mengatakan “Aku juga sangat mencintai mu, Park Jun
Hyung!”
“Hey, kemari kau Kim Hyuna. Jangan coba-coba lari dari diri ku” Hyuna hanya berlari sambil menjulurkan lidah nya sesekali.
Flashback end
Apa kau tau? Setiap aku menatap diri ku dicermin, aku melihat
diri ku tanpa arah. Bahkan aku tak sanggup melihat diri ku ini. Sampai
detik ini pun aku masih terjebak dalam masa lalu. Bahkan aku merasa jiwa
ku ini pergi entah kemana, mungkin mencari tubuh yang baru dan
meninggalkan tubuh ku ini yang semakin melemah setiap hari nya.
Author POV’
Hyuna terbangun karena alarm yang menggema di kamar nya itu. Ia pun
melangkahkan kaki ke meja lalu meneguk segelas air putih, lalu ia
terdiam entah apa yang dipirkan nya.
Dert.. Dert.. Dert..
Hyuna terbuyam dari lamunan nya karena suara ponselnya yang berbunyi.
“…”
“Hyun?”
“Hm..”
“Apa kau sudah bersiap? Aku akan menjemput mu.”
“Kemana?”
“aish kau ini. Bukan kah kemaren sudah ku katakan, hari ini kita akan
pergi ke Garden of the Morning Calm Lighting Festival. Hyeri juga akan
ikut. Aku ke apertement mu sekarang.”
“Aku sedang sibuk sekarang, lain kali saja ya.”
“Tidak mau. Kau harus ikut, Hyeri akan membawa sepupu nya yang baru
pulang dari New York, dan dia akan memperkenalkan nya dengan kita. Jadi
kau harus ikut. Bersiap-siaplah. PIP-“
“Tapi- Aish” Hyuna menggrutu, ‘Selalu saja mereka membuat keputusan
tanpa persetujuan ku.’ Hyuna hanya bisa mengendus pelan. Ia pun segera
bersiap-siap, sebelum sahabat nya itu datang menjemput.
Author POV’
Akhirnya mereka semua berkumpul sebuah kedai, dan tak lupa Hyeri membawa sepupu yang baru pulang dari New York.
“Ahh, aku sangat merindukan kalian, Hyuna dan Eunyoung kkk~”
mendengar itu Hyuna hanya sedikit tersenyum. “Benarkah? Ku kira kau
hanya merindukan Hyuna.” Kata Eunyoung dengan wajah yang berpura-pura
kesal. “Tentu saja tidak, kau ini dasar.” Kata Hyeri sambil menjitak
Eunyoung, mereka pun tertawa bersama, walaupun Hyuna hanya tersenyum
mendengarnya.
“Ah, aku lupa. Perkenalkan ini sepupu ku, Jason Lee.”
“Hai semua. Aku Jason Lee. Panggil saja Jason.” Kata pria bernama
Jason itu memperkenalkan diri nya dengan membungkuk kan badan tak lupa
dengan senyum nya yang sangat khas.
“Hallo Jason, nama ku Eunyoung” Kata Eunyoung dengan tersenyum malu-malu menjabat tangan Jason.
“Oh iya, ini Kim Hyuna, panggil saja Hyuna. Dia agak sedikit pendiam
jadi tolong dimengerti ya kkk~~” Kata Eunyong memperkenalkan Hyuna pada
Jason, ia tau mungkin Hyuna tak akan memperkenalkan diri nya
pada Jason, karena ia tahu bahwa sahabatnya itu tak terlalu menyukai
kehadiran orang baru.
“Benarkah? Kkk~ Hai Hyuna. Ku harap kita bisa menjadi teman.”
“Hai Jason. Nama ku Hyuna” Hyeri dan Eunyoung sedikit terkejut karena tak biasanya Hyuna akan memperkenalkan diri nya.
“Baiklah, karena Jason baru pulang dari New York dan sudah 3 tahun
tidak berada di Korea mari kita jalan-jalan, nanti Jason yang akan
traktir, iya kan?” kata Hyeri sambil menyenggol lengan Jason.
“Apa? Ah baiklah, kalian ingin makan apa? Aku yang akan mentraktir.” Kata Jason bersemangat.
Tak terasa mereka berempat sudah menghabiskan waktu 2 jam untuk
sekedar bermain dan makan, akhirnya acara puncak festival musim dingin
pun dimulai. Semua orang mulai berkumpul, tidak terkecuali Hyuna,
Eunyoung, Hyeri, dan Jason. Karena banyak nya pengunjung festival
membuat mereka berdesak-desakan, mereka berempat (read: Hyuna, Eunyoung,
Hyeri, dan Jason) terpisah, Eunyoung pergi bersama Hyeri lalu Jason
bersama Hyuna.
“Ya! Hyeri, bagaimana dengan Jason dan Hyuna?” Kata Eunyoung mulai panik.
“Tenang saja, Hyuna dan Jason akan baik baik saja. Lagi pula
sepertinya Jason bersama Hyuna, jadi dia aman. Ayo aktrasi festival
musim dingin nya sudah dimulai!” Hyeri pun menarik tangan Eunyoung.
Hyuna POV’
Aish bagaimana ini, Hyeri dan Eunyoung dimana, kenapa mereka
meninggalkan ku sendiri, maksud ku dengan pria yang baru ku kenal ini,
Jason.
“Ayo Hyuna! Aktrasinya sudah di mulai, aku penasaran, Ayo cepat!.” Dengan semangat Jason menarik tangan ku.
“Whoaa~ keren sekali!! Coba kau lihat lampu-lampu itu, warnanya
sangat indah. Benarkan Hyuna?” Tanya Jason dengan takjubnya, ingin
sekali aku menertawakan nya kkk~
“Hmm..” Hanya senyum tipis nya ku lontarkan pada nya dan dia membalas nya dengan senyuman yang menurut ku itu sangat manis.
Akhirnya puncak acara Garden of the Morning Calm Lighting Festival
nya berakhir dengan meriah, aku duduk ditaman sendiri menunggu Jason
yang membeli kopi hangat.
“Hyuna! Ini punya mu dan ini milik ku.” Aku agak terkejut karena dengan suara nyaring dia memanggil ku.
“Thank’s.” Hanya itu yang dapat ku katakana, entah kenapa mulut ku ini sangat sukar untuk banyak berbicara.
“Hari ini sangat menyenangkan ya. Aku sangat senang, hari ini aku
melihat Garden of the Morning Calm Lighting Festival bersama dengan mu.
Ah, apa kau tau? Aku punya suatu rahasia. Kau ingin tau?” Jason bertanya
dengan mimik wajah serius. Dan aku hanya menganggukan kepala, lalu ia
mendekatkan bibir nya ke telinga ku.
“Ini pertama kalinya aku mengunjungi Garden of the Morning Calm Lighting dengan wanita cantik”
“…” Aku hanya diam mendengarkan apa yang ia katakan. Aku tak tau apa
yang harus ku katakan. “Kkkk~ hanya bercanda kok. Oh iya, aku juga punya
satu rahasia lagi. Tetapi kau tidak boleh mengantakannya kepada
siapa-pun. Kau berjanji?” dia memberikan jari kelingking nya untuk
membuat janji dan jari kelingking kami pun bersatu mengikat sebuah
janji. Aku tahu ini adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan, tak
biasanya aku seperti ini mengikat janji dengan seorang pria yang bahkan
baru saja ku kenal.
“Apa kau tau? Ada mitos yang mengatakan bahwa bila seorang pria dan wanita menyaksikan Diamond Dust bersama, maka mereka akan saling jatuh cinta. Apa kau mempercayai nya?” Jason bertanya dengan mimik penasaran.
Bisa kau tebak kan apa yang akan ku katakan?
“Tidak. Aku tidak mempercayai mitos bodoh seperti itu. Itu tidak
masuk akal.” Sesaat aku terkejut dengan apa yang ku katakan, tak
biasanya aku mengucapkan kata-kata yang panjang untuk orang yang baru
aku kenal.
“Benarkah? Ah, kau benar. Itu tidak masuk akal. Ayo per-” kata-kata Jason terhenti karena Diamond Dust yang terlihat tepat berada dilangit.
Benar, Diamond Dust…
Ini benar-benar indah! Aku tidak pernah melihat pemandangan seindah
ini. Untuk beberapa saat, aku terhipotis dengan keindahan seperti cahaya
Kristal yang jatuh ke bumi. SUNGGUH INI BENAR-BENAR INDAH.
Tak sengaja aku melihat wajah Jason dari samping yang terpancar cahaya Diamond Dust, wajahnya
sangat tenang dan berkilau. Tak tahu kenapa, aku merasakan detak
jantung ku memompa dengan sangat cepat dan tak terkendali. Saat, aku
menatapnya Jason melihat ke arah ku dan tersenyum dengan tulus. Dengan
kaget, aku pun menatap ke arah lain, dengan detak jantung yang seperti
siap ingin meledak.
“Sepertinya mitos itu benar.” Kata Jason menatap ku. Aku mulai menatap mata onyx nya yang indah itu.
“Ap- apa maksud mu?” Aku agak terkejut dengan apa yang baru ia katakan.
“Aku menyukaimu.” Katanya dengan tenang.
“Kau gila!” Entah kenapa aku merasakan seperti ada ribuan kupu-kupu
yang keluar dari perut ku dan seperti ribuan jarum yang menghantam hati
ku secara bersamaan. Dengan segera aku berpaling darinya dan mulai
berjalan ke sembarang arah berharap bertemu Hyeri dan Eunyoung. Tapi
baru beberapa langkah aku berjalan Jason menggenggam tangan dan memeluk
ku.
Jason POV’
Setelah beberapa langkah Hyuna berjalan, aku menggenggam tangan nya dan memeluknya segera.
“Ku mohon. Dia sudah pergi, biarkan dia tenang di alamnya. Dia pasti sedih melihat mu begini terus.”
“Bagaimana kau-?” aku mendengar suara nya yang bergetar.
“Aku mencintai mu sejak 4 tahun yang lalu, sejak aku melihat mu di
sungai Han. Setiap malam kau selalu pergi ke sungai Han dan melamun.
Tapi satu hari aku melihat mu bersama dengan Hyeri, disitu aku merasa
memiliki kesempatan. Aku bertanya pada Hyeri tentang diri mu dan dia
menjelaskan semua nya..”
Flashback
4 tahun yang lalu…
“Ya Hyeri! Dengan siapa kau duduk di Sungai Han tadi?” aku bertanya langsung sesaat saat Hyeri pulang.
“Oh itu Hyuna sahabat ku. Memangnya kenapa?” Kata Hyeri sambil menuangkan air ke gelas dan meminum nya.
“Aku selalu melihatnya setiap malam di sungai Han sambil
melamun.” Sesaat setelah aku mengatakan kalimat itu Hyeri tersedak dan
terbatuk-batuk. Aku melihat nya heran dan menepuk-nepuk pundaknya.
“Ada apa? Kenapa kau menanyakan nya?”
“Aku penasaran pada wanita itu. Dia memiliki masalah apa ?”
Seketika itu juga raut wajah Hyeri berubah dan tentunya aku semakin
penasaran.
“Dahulu Hyuna memiliki seorang kekasih, namanya Park Junhyung.
Mereka saling mencintai dan hubungan mereka baik-baik saja. Suatu hari
atau lebih tepatnya satu tahun yang lalu mereka mereyakan hari jadi
mereka yang ke 3. Junhyung dan Hyuna merayakan nya di Sungai Han, akan
tetapi seorang pemuda yang mabuk datang dan mulai menggoda Hyuna. Tentu
saja Junhyung segera menjauhkan Hyuna dari pemuda yang mabuk itu. Tatapi
pemabuk itu tetap berusaha ingin mendekati Hyuna dan apa kau tahu apa
yang ingin pemabuk itu lakukan pada Hyuna? Dia ingin memukul kepala
Hyuna dengan botol minuman yang dia bawa. Tetapi Junhyung menyelamatkan
Hyuna dan kepala nya mengalami pendarahan. Hyuna panik dan langsung
memanggil ambulance, ia tidak peduli dengan pemabuk itu yang ia pikirkan
adalah Junhyung. Ternyata Junhyung mengalami pendarahan yang sangat
hebat dan nyawa nya tidak dapat diselamatkan. Dari situ Hyuna
menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Junhyung. Bagaimanapun juga
pertemuan tidak pernah selalu indah pada akhirnya. Semua orang memang
mengharapkan bahwa pertemuan nya akan selalu berakhir bahagia.”
Aku terkejut dengan apa yang dijelaskan Hyeri pada ku. Aku tidak
menyangka wanita cantik seperti Hyuna menyalahkan dirinya sendiri atas
kematian kekasihnya.
Hyeri beranjak dari tempat duduk dan pergi kekamar. “Cepat mandi kau bau.”
“Kau yang bau.” Kata ku padanya, dasar Hyeri bodoh.
Flashback end.
“Tolong jangan selalu menyalahkan diri mu. Itu semua bukan salah mu
Hyuna. Itu sudah menjadi takdir Junhyung. Lupakan masa lalu mu dan
carilah kebahagiaan.”
Aku mendengar Hyuna mulai terisak dan membalas pelukan ku.
“Itu semua salah ku, jika saja-” Dia mulai menangis dan aku pun memeluk nya semakin erat.
“Itu bukan salah mu. Apa kau tahu? Junhyung akan sedih jika melihat
mu seperti ini. Aku yakin ia ingin melihat mu bahagia.” Ku biarkan dia
menangis dibahu ku, meluapkan segala kesedihan nya yang ia pendam selama
ini.
“Maaf.” Katanya pada ku dan tetap memeluk ku erat. “Maaf jika 4 tahun
yang lalu aku tidak menyadari keberadaan mu. Dan maaf jika aku terlalu
lama bersedih dan membuat semua orang khawatir tentang diri ku yang
bahkan aku sendiri pun tidak mengkhawatirkan keadaan ku.”
“Kau tidak perlu meminta maaf. Semua orang pasti memiliki masa lalu
yang sangat menyakitkan, tetapi kita harus bangkit dari masa lalu itu.
Jadikan masa lalu itu sebagai pondasi hidup mu agar kau semakin kuat
menjalani hidup ini. Jangan kau lihat masa lalu yang menyakitkan itu
sebagai suatu kesialan, tetapi sebagai pelajaran hidup. Awan-awan lewat
dengan perlahan-lahan bagaikan sebuah bulan yang muncul. Seperti awan,
ada hal-hal tertentu yang akan hilang dengan berlalu nya waktu. Dan
ketika itu itu terjadi, kau akan menyadari bahwa semua akan baik-baik
saja..” Kata ku berhentu sejenak dan melanjutkan kalimat ku yang belum
selesai,
“Dan aku datang untuk memberikan masa depan untuk mu. Aku mencintai
mu, tak bisakah kau beri aku kesempatan?” Lalu Hyuna melepaskan pelukan
nya.
“Sebelum aku menjawabnya bisakah kau berikan aku alasan mengapa kau
begitu mencintai ku?” Aku agak terkejut dengan pertanyaan nya, aku pun
tersenyum,
“Ada yang menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk cinta. Kau tahu ?
Itu semua bohong. Bagaimana seseorang mencintai tanpa alasan? Aku dapat
memberitahu mu setidaknya 100 alasan mengapa aku mencintai mu. Mata mu,
aroma mu, bayang mu. Aku suka segala sesuatu tentang diri mu. Itu lah
alasan ku.” Aku melihat untuk pertama kalinya Hyuna tertawa lepas.
“Kau tahu? Kau itu seperti bunga Lotus. Bunga Lotus adalah bunga yang
hidup di lumpur. Walaupun terlihat biasa saja, tetapi bunga lotus mampu
mengubah lumpur sekali pun menjadi bening dan mempunya arti. Kau
mengubah hidup ku yang menyedihkan ini menjadi berarti. Terima kasih
telah mencintai ku. Aku juga mencintai mu, maaf telah membuat mu
menunggu.”
Aku terkejut dan langsung memeluk Hyuna erat.
“Terima kasih. Terima kasih telah memberi ku kesempatan. Aku mencintai mu. Aku tidak akan pernah meninggalkan mu.
“Aku juga mencintai mu Jason.”
Hyuna POV’
Junhyung sepertinya hari-hari buruk ku sudah berakhir. Maaf jika
mungkin aku membuat mu bersedih di sana. Kau adalah kenangan indah yang
tak akan ku lupakan. Meski bagaimanapun, ingatan akan sesuatu yang indah
tidak akan mudah pupus dari ingatan seseorang. Begitu juga dengan
halnya dirimu. Mulai saat ini juga aku akan membuat kenangan dangan
banyak orang. Terima kasih karna telah menjadi bagian dari kenangan
indah ku.
“Ya! Hyuna! Jason!” Aku mendengar suara Eunyoung berteriak, sontak aku melepas pelukan ku dengan Jason.
“Sedang apa kalian?” Tanya Hyeri dengan wajah evil nya. “Tid- Tidak. Hey apa maksud mu?” Tanya ku balik pada Hyeri.
“Kalian tadi seperti-” Perkataan Eunyoung terputus karena Jason
menggenggam tangan ku dan pergi berlalu begitu saja dengan tersenyum
menatap diri ku. Dan tentu aku pun membalas senyumnya.
“Aku curiga dengan mereka berdua”
“Sepertinya ada yang terjadi saat kita tidak ada”
Samar-samar aku mendengar suara Eunyoung dan Hyeri, aku pun tertawa kecil.
“Ayo pergi! Cuaca nya sangat dingin!” Kata Jason kepada Eunyoung dan Hyeri.
“Hey tunggu kami!!” Teriak Eunyoung dan Hyeri berlari mengejar aku dan Jason.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar