Jumat, 02 Desember 2016

Kasih Bapa






Baca : Lukas 15:20-24


Hallo sobat, hati bapa mana sih yang gak sedih ngeliat anak kandung nya yang memaksa meminta bagian warisan supaya ia bisa bersenang-senang dan mendapat keinginannya? Orang tua umumnya pastilah jengkel dan marah waktu ngeliat sikap anaknya demikian. Didunia ini, bahkan ada orang tua yang tega memutuskan hubungan kalo si anak udah berani ngelawan atau membrontak otoritas mereka. Bagi mereka, kepergian anak dianggap hal yang wajar daripada terus-menerus menimbulkan masalah di keluarga.

Hati bapa yang dikisahkan di Alkitab berbeda dengan hati bapa-bapa di dunia pada umumnya. Secara emosi, pastilah hati bapa itu begitu sedih melihat tingkah anak bungsunya itu. Sekalipun demikian, bapa itu tidak pernah bisa memutuskan hungan dengan anaknya itu Sejahat apa pun sang anak, ia tetaplah anak yang dikasihinya. Bahakan bapa itu setia menanti kepulngan sang anak, gimana pun kondisinya. Dan itu terbukti. Ketikaanak bungsu itu jatuh miskin dan kembali pulang, sang bapa tetap menerimanya dengan tangan terbuka. Si bungsu sebelumnya berfikir jika bapanya bisa saja mengusirnya, hingga ia rela hanya dianggap ssebagai seorang hamba. Namun kenyataan nya lain, saat sang bapa melihat dari kejauhan kedatangan anaknya, ia segera berlari, merangkul, dan mencium anak bungsunya itu. Kejahatan masa lalu sang anak gak bisa melunturkan kasih sang bapa,bukan?

Seperti itu lah hati Bapa kita. Kasih-Nya nggak sama dengan kasih kebanyakan orang. Orang-orang di dunia ini pastilah mengasihi karena sebuah syarat, tetapi Bapa mengasihi kita tanpa syarat atau alasan apa pun. Kita tetaplah anak yang dikasihi-Nya meski sudah berkali-kali mendukakan hati-Nya. Mungkin kita sudah berlaku jahat dengan Tuhan sama seperti yang dilakukan anak bungsu itu. Kita mungkin sudah lari jauh meninggalkan-Nya dan hidup menurut kesenangan diri kita sendiri. Meski demikian, sejauh apa pun kita meninggalkan-Nya, Dia tetap setia menanti kita. Tangan-Nya selalu terbuka untuk menerima dan memeluk kita. Kembali dan bertobatlah dari dosa mu, Ia selalu setia menanti diri mu Sobat!



Kejahatan sebesar apa pun nggak bisa menghalangi Tuhan untuk tetap mecintai kita apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar